Harry Kane Legenda Timnas Inggris, Gary Lineker, telah mengemukakan saran kontroversial kepada Harry Kane untuk mempertimbangkan pensiun dari tim nasional setelah kegagalan Inggris menjuarai Euro 2024 IDCASH88.
Lineker, yang kini berusia 63 tahun, memiliki alasan kuat dibalik sarannya tersebut, yang didasarkan pada pengamatannya terhadap performa Kane bersama tim nasional.
Menurut penilaian Lineker, performa striker andalan Inggris tersebut telah mengalami penurunan signifikan bila dibandingkan dengan penampilannya di beberapa musim terakhir. Evaluasi ini terutama didasarkan pada penampilan Kane selama berlangsungnya turnamen Euro 2024.
Meskipun Kane berhasil mencetak tiga gol dan menjadi salah satu top scorer turnamen, Lineker berpendapat bahwa kontribusi keseluruhan Kane terhadap lini depan The Three Lions tidak seimpresif seperti yang diharapkan.
Lineker meyakini bahwa penurunan performa ini kemungkinan besar disebabkan oleh faktor usia Kane yang tidak lagi muda. Mengingat bahwa mantan striker Tottenham Hotspur itu akan merayakan ulang tahunnya yang ke-31 pada tanggal 28 Juli mendatang, Lineker merasa sudah waktunya bagi Kane untuk mulai mempertimbangkan pensiun dari tim nasional.
Dalam pernyataannya, Lineker membandingkan situasi Kane dengan pengalamannya sendiri. Ia mengungkapkan bahwa ketika mencapai usia 30-an, ia mulai merasakan penurunan kemampuan fisik, terutama pada kakinya.
Lineker sendiri memutuskan untuk pensiun dari sepak bola internasional pada usia 32 tahun. Ia menggambarkan proses penurunan kemampuan tersebut sebagai sesuatu yang mengerikan dan sulit untuk diterima.
Sementara itu, kekalahan Inggris dari Spanyol di Euro 2024 telah menambah daftar kegagalan Kane dalam upayanya meraih gelar juara bersama tim nasional. Kane sendiri tidak menyembunyikan kekecewaannya atas hasil tersebut.
Ia mengakui bahwa kegagalan ini sangat menyakitkan dan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Kane menjelaskan bahwa pertandingan final seperti itu tidak mudah untuk dicapai, dan ketika kesempatan itu datang, tim harus mampu memanfaatkannya dengan baik. Ia mengakui bahwa timnya gagal melakukan hal tersebut sekali lagi.
Penyerang yang kini bermain untuk Bayern Munchen itu menegaskan bahwa kekecewaan ini akan terasa menyakitkan untuk waktu yang lama.
Sebagai top scorer sepanjang masa Timnas Inggris, pernyataan Kane ini menggambarkan betapa beratnya beban yang ia tanggung sebagai pemain kunci tim nasional. Kegagalan berulang dalam meraih gelar juara bersama Inggris tampaknya telah meninggalkan bekas yang mendalam pada diri Kane, membuatnya semakin termotivasi namun juga semakin frustasi dengan setiap kegagalan yang dialami.
Meskipun saran Lineker untuk pensiun mungkin terdengar ekstrem bagi sebagian orang, hal ini memicu diskusi lebih lanjut tentang masa depan Kane di tim nasional dan bagaimana Inggris dapat memaksimalkan potensinya di tahun-tahun mendatang.
Harry Kane adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Tottenham Hotspur dengan 186 gol, dan juga memegang rekor gol terbanyak untuk Timnas Inggris dengan 54 gol. Dalam Premier League, ia berada di urutan kedua dengan total 200 gol.
Kane telah menerima berbagai penghargaan individu, termasuk Pemain Terbaik Premier League musim 2016-17, Sepatu Emas Piala Dunia FIFA 2018, dan peringkat kedua dalam Ballon d’Or 2017.
Selain prestasi di lapangan, Kane juga dinobatkan sebagai Member of the Order of the British Empire (MBE) pada tahun 2018 atas jasanya di sepak bola. Di luar sepak bola, Kane menikah dengan Katie Goodland dan memiliki tiga anak, serta dikenal sebagai pengambil penalti yang andal.
Namun, meskipun telah mencapai banyak hal dalam karirnya, Kane sering dikritik karena belum memenangkan trofi utama bersama klub atau timnasnya, yang memunculkan spekulasi tentang “kutukan” yang menghalanginya meraih gelar juara.
Pada musim 2020-21, Kane menjadi pencetak gol terbanyak dan pengumpan terbanyak di Premier League, namun Tottenham Hotspur tetap gagal meraih gelar juara. Di level internasional, meskipun berhasil membawa Inggris ke final Euro 2020 dan Piala Dunia 2022, mereka kalah di kedua pertandingan tersebut.