
Messi Berkorban Sebuah fakta mengejutkan terungkap mengenai kondisi Lionel Messi saat membantu timnas Argentina meraih gelar juara Copa America 2024 IDCASH88.
Keberhasilan Argentina menjadi kampiun turnamen tersebut diraih melalui kemenangan tipis 1-0 atas Kolombia dalam pertandingan final yang berlangsung di Hard Rock Stadium, Miami, pada Senin pagi waktu Indonesia Barat, tanggal 15 Juli 2024.
Meskipun Lionel Messi memulai pertandingan sebagai kapten tim Albiceleste, ia tidak mampu menyelesaikan laga hingga peluit akhir dibunyikan.
Pemain bintang tersebut terpaksa meninggalkan lapangan pada menit ke-66 setelah mengalami cedera engkel. Insiden tersebut terjadi ketika Messi berusaha memberikan umpan silang dari sisi kiri lapangan, namun kaki kanannya tidak menapak dengan sempurna sehingga mengakibatkan terkilir.
Meski sempat kembali ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan, Messi akhirnya meminta untuk digantikan karena tidak mampu lagi bermain akibat rasa sakit yang dideritanya.
Pelatih timnas Argentina, Lionel Scaloni, mengungkapkan bahwa Messi telah berusaha sekuat tenaga untuk bertahan di lapangan meskipun dalam kondisi cedera.
Namun, intensitas rasa sakit yang semakin meningkat memaksa pemain berjuluk La Pulga tersebut untuk mengakhiri partisipasinya dalam laga final lebih awal dari yang direncanakan.
Scaloni menjelaskan bahwa pergelangan kaki Messi berada dalam kondisi yang buruk, dengan bengkak yang cukup besar terlihat pada engkel kanannya.
Pelatih berusia 46 tahun itu menegaskan bahwa Messi terus berusaha bermain meskipun sudah tidak sanggup lagi, karena tidak ingin meninggalkan timnya dalam situasi krusial. Scaloni membandingkan sikap Messi dengan pemain lain yang mungkin akan langsung meminta digantikan dalam kondisi serupa.
Setelah meninggalkan lapangan, Messi terlihat sangat terpukul. Pemain kelahiran Rosario itu bahkan menangis di bangku cadangan karena merasa tidak bisa membantu rekan-rekan setimnya hingga menit-menit terakhir pertandingan.
Menurut pandangan Scaloni, tindakan Messi tersebut mencerminkan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin tim yang tidak ingin meninggalkan rekan-rekannya dalam situasi sulit.
Scaloni lebih lanjut menjelaskan bahwa banyak orang mungkin menganggap keengganan Messi untuk meninggalkan lapangan sebagai sikap egois.
Namun, pelatih Argentina itu menegaskan bahwa sebenarnya Messi sangat mengidentifikasi dirinya dengan tim dan merasa mendapat kepercayaan penuh dari rekan-rekannya.
Oleh karena itu, ketika terpaksa meninggalkan lapangan, Messi merasakan penderitaan yang mendalam. Scaloni mengungkapkan rasa senangnya melihat dedikasi dan komitmen yang ditunjukkan oleh kapten timnya tersebut.
Kemenangan Argentina dengan skor 1-0 atas Kolombia dalam laga final Copa America 2024 mengukir prestasi bersejarah bagi tim Albiceleste.
Mereka berhasil mempertahankan gelar juara yang diraih pada edisi sebelumnya, sekaligus mencatatkan diri sebagai salah satu dari empat tim yang pernah meraih gelar back-to-back di turnamen tersebut. Tiga tim lainnya yang pernah mencapai prestasi serupa adalah Uruguay, Chile, dan Brasil.
Keberhasilan Argentina mempertahankan gelar juara Copa America ini semakin mempertegas dominasi mereka di kancah sepak bola Amerika Selatan.
Prestasi ini juga menjadi bukti nyata kesolidan tim besutan Lionel Scaloni, yang mampu mengatasi berbagai tantangan termasuk cedera yang dialami pemain kunci seperti Lionel Messi.
Kemenangan ini dipastikan akan semakin memotivasi skuad Argentina untuk terus berprestasi di turnamen-turnamen mendatang.
Messi Berkorban Timnas Argentina merupakan tim paling sukses dalam sejarah Copa America dengan koleksi 16 gelar juara, mengungguli Uruguay yang berada di posisi kedua dengan 15 gelar.
Messi Berkorban Kehebatan Argentina dalam turnamen ini tidak hanya terbatas pada jumlah gelar, tetapi juga konsistensi dan dominasi mereka. Argentina adalah satu-satunya tim yang selalu lolos ke babak gugur sejak Copa America pertama kali diadakan pada tahun 1916.
Selain itu, Argentina memegang rekor kemenangan terbanyak dengan 37 kemenangan dan juga mencetak gol terbanyak, yakni 136 gol sepanjang sejarah turnamen ini. Prestasi gemilang ini menegaskan status Argentina sebagai raksasa sepak bola di benua Amerika Selatan.